Home / Bandar Lampung

Rabu, 21 Februari 2024 - 18:25 WIB

Tiga Tantangan Umat Beragama di Era Modern menurut Kakanwil Kemenag Lampung

 

Bandar Lampung-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Lampung H Puji Raharjo mengungkapkan tiga tantangan yang dihadapi umat beragama terkait pemahaman dan cara beragama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini perlu disikapi agar tidak berdampak negatif dalam kehidupan karena agama adalah solusi bukan malah menjadi masalah.

Tantangan yang pertama adalah adanya cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang berlebih-lebihan yang dalam Islam disebut dengan istilah Ghulluw. Sikap ini mengakibatkan umat beragama mengesampingkan martabat kemanusiaan.

“Jadi kita dalam beragama harus menghargai martabat kemanusiaan. Contoh, jika ada kecelakaan, kita harus menolong tanpa melihat agamanya apa,” ungkapnya saat menjadi pembicara pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Fase E kelas X  di SMA 10 Bandar Lampung, Rabu (21/2/2024).

Baca Juga  DPD Prabu Lampung Mulai Matangkan Persiapan Sambut Prabowo Gibran ke Lampung

Untuk mengatasi tantangan ini lanjutnya, umat beragama harus memperkuat esensi ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat. Di Indonesia bisa terlihat dari kesepakatan semua agama pada falsafah Pancasila yang memuat esensi beragama.

Tantangan kedua lanjutnya adalah berkembangnya klaim kebenaran subjektif dari sekelompok golongan dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama yang dipengaruhi oleh kepentingan seperti politik, ekonomi, dan sejenisnya yang berpotensi memicu konflik.

“Kita harus mengelola keragaman dalam tafsir keagamaan dengan upaya mencerdaskan kehidupan keberagamaan,” katanya dalam paparan yang mengangkat tema Bhineka Tunggal Ika dan Topik Sekolah Aman Ramah Asik Harmoni.

“Kalau kalian belajar agama maka belajarlah dengan ada pendamping atau guru. Belajarlah ilmu agama dengan cara yang baik,” imbuhnya.

Baca Juga  Bos SGC Purwati Lee Masuk Bursa Calon Gubernur Lampung

Tantangan yang ketiga adalah berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia pun mengingatkan bahwa NKRI ini didirikan oleh para tokoh politik dan tokoh dari berbagai agama.

“Oleh karena itu kita tidak boleh membeda-bedakan apapun agamanya dan tidak boleh bercita cita mendirikan negara selain NKRI. Kita harus merawat keindonesiaan kita. Agama dan negara tidak boleh berhadap-hadapan. Beragama dan berbangsa serta bernegara harus dilakukan dalam satu tarikan nafas,” ungkapnya.

Untuk itu, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang masuk dalam kurikulum pendidikan saat in, diharapkan mampu meningkatkan kecintaan kepada bangsa. Dengan P5 ini juga diharapkan mampu menjadikan para pelajar dan pemuda yang merupakan generasi penerus tongkat estafet eksistensi Indonesia memiliki pemahaman agama yang moderat.

Baca Juga  BPBD Kota Imbau Masyarakat Lapor Jika Temukan Bangunan Retak Akibat Gempa

Ia juga mengajak para pelajar untuk belajar dan tidak gampang puas dengan apa yang telah diketahuinya. “Jadilah engkau orang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka,” pungkasnya mengutip sabda Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi. (Rls)

Share :

Baca Juga

Bandar Lampung

Selamat! M. Yunizar Nahkodai KWRI Bandar Lampung Periode 2022-2025

Bandar Lampung

Aliansi Warga Bandar Lampung Sebut Sosok Brigjen Pol Pur M Ikhsan Layak Maju Pilwakot

Bandar Lampung

Gamapela: Tangkap Aktor Terlibat Dugaan Korupsi Dana Hibah Koni

Bandar Lampung

DPRD Bandar Lampung Sidang Paripurna Penyampaian LPJ Walikota Tahun 2023

Bandar Lampung

Sejumlah Tokoh Masyarakat dan Aktivis Imbau Pilih Wali Kota Bermoral

Bandar Lampung

GML Lampung Minta Pemerintah Usut Tuntas Praktek Mafia Tanah

Bandar Lampung

Karyawan PTPN I Regional 7 Antusias Ikut Donor Darah

Bandar Lampung

DPRD Bandar Lampung Terima Audiensi Kapolresta Kombes Pol Abdul Waras