Bandar Lampung-DPRD Kota Bandar Lampung bakal memanggil pemilik Gudang Dermala yang berada di kelurahan Way Lunik , kecamatan Sukaraja, Bandar Lampung pada Pekan depan.
Hal itu dikarenakan adanya informasi dari masyarakat yang mengeluhkan terkait keberadaan gudang tersebut karena adanya aktivitas bongkar muat debu bungkil sawit yang ada di gudang tersebut.
Ketua Komisi III DPRD Bandar Lampung, Dedi Yuginta mengatakan, pihaknya segera memberikan surat panggilan kepada pemilik gudang tersebut untuk datang memenuhi panggilan hearing.
“Kami (anggota) komisi III sudah sepakat untuk memanggil gudang Dermala, surat akan kami kirimkan kepada mereka agar datang memenuhi panggilan hearing,”kata Ginta, Rabu (20/03).
Menurutnya, ada dugaan dan pelanggan prosedur dan izin operasional gudang dermala itu, sehingga efek debu dirasakan dampaknya oleh masyarakat.
“Kalau memang merugikan masyarakat,lebih baik aktifitas bongkar muat bungkil itu dihentikan dulu saja sementara,”ucapnya.
Diketahui, sebelumnya, warga Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang,, Kota Bandar Lampung mengeluhkan adanya aktivitas bongkar muat bungkil yang berada di Gudang Dermala, yang terdapat di kelurahan Way Lunik.
Bukan hanya itu, gudang tersebut juga diduga belum mengantongi sertifikat izin ekspor-impor akan ternak atau sertifikat GMP+ (Good Manufacturing Practice) dari pihak karantina.
Warga juga mengeluarkan aktivitas bongkar muat tersebut membuat debu bungkil masuk ke rumah warga dan mengganggu serta menimbulkan penyakit bagi warga.
menanggapi dugaan hal tersebut, Kepala Gudang Dermala Panjang, Ahmad Riyanto, mengaku jika selama ini perusahaan atau gudang mereka tidak ada masalah dan kegiatan ekspor-impor tetap berjalan lancar. “Saya ini sebetulnya tidak ada wewenangnya, tapi soal izin sertifikat itu nanti saya coba koordinasi dengan pusat, tapi selama ini kami tidak ada masalah dengan kegiatan ekspor-impor kami,” jelasnya.
Disinggung, jika tidak ada sertifikat GMP+ tersebut apakah menurut bapak tidak ada masalah, tidak ada pelanggaran dalam usaha ekspor-impor bahan pakan? Menurut dia, “Selama ini kami ke mana-mana pun nggak ada masalah, yang jelas setau saya ya seperti itu, tapi nanti saya coba lapor sama atasan dulu di pusat,” tandasnya.(Tm)