Bandar Lampung-Koalisi Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) meminta penegak hukum untuk berani mengusut dan membongkar dugaan penyimpangan sejumlah proyek bernilai miliaran di PTPN VII Lampung.
“Kita minta penegak hukum tak gentar dan harus berani mengusut dugaan korupsi yang terjadi di PTPN VII Lampung yang diduga sudah mendarah daging,” tegas Andri Arifin, kepada awak media, Selasa (28/12).
Menurut Andri banyak kegiatan di PTPN VII Lampung yang dinilai menabrak aturan dan terindikasi Korupsi Kolusi dan nepotisme (KKN) yang terus dibiarkan sehingga perlu ada efek jera.
“Beberapa waktu lalu kita dengar kasus pengadaan instalasi unit gantry crane kapasitas siklus 84 T/J dan unit side carrier di Pabrik Gula Bungamayang dengan nilai sekitar Rp 40 milir tapi belum ada perkembangan lebh lanjut. Kini muncul lagi dugaan KKN baru,” kata dia.
Ia mengungkap adanya beberapa pekerjaan di PTPN VII Lampung diduga menyimpang dan bernuansa KKN.
“Kegiatran yang mencolok berupa pekerjaan pengadaan turbin generator berkapasitas 10 ribu KVA -8.000 KW dengan nilai Rp 41.081.020.990,- lokasi di pabrik gula bunga mayang Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten Lampung utara,” ungkapnya.
Selain itu kegiatan lain yang diduga menyimpang diantaranya anggaran tahun 2020 biaya kunjungan tamu senilai Rp 134 juta. Anggaran perayaan HUT PTPN VII Rp 43 juta, anggaran perbaikan ruang lobby Rp 43 juta, kemudian biaya renovasi kantor PTPN VII senilai Rp 500 juta.
“Kami menduga sejumlah kegiatan itu terindikasi kuat KKN dalam penetapan pemenang serta dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tidak pernah diumumkan ke publik melalui eproc.ptpn.id dan e-precurement PTPN group diduga dilakukan secara tertutup,” katanya.
Selain itu proses renovasi kantor di PTPN VII juga bertentangan dengan instruksi Presiden dan Menteri BUMN terkait restrukturisasi BUMN hingga 2029 mendatang.
Pasalnya instruksi tersebut harus berkaitan dengan produksi, bukan renovasi dan mempercantik gedung.
Sampai berita ini diturunkan pihak PTPN VII Lampung belum berhasil dikonfirmasi mulai dari Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy dan SEVP Bussines Suport PTPN VII Okta Kurniawan .
Staff Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga masih coba dikonfirmasi pihak wartawan untuk diminta komentaranya melalui WhatsApp termasuk Inspektorat PTPN Pusat Irwan Hidayat. (Tm)