Lampung Tengah –Pengajuan proposal bantuan dana untuk enam siswa SMAN 1 Terbangi Besar, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) yang mengikuti kejuaraan taekwondo tingkat nasional pada 23-24 April 2022 sampai saat ini belum juga di ACC oleh pihak Kepala Sekolah (Kepsek) setempat.
Namun karena demi keutuhan tim, keenam siswa sepakat tidak mengambil dana tersebut. Mereka tetap mengikuti kejuaraan itu namun membawa nama dojang/club tempat mereka berlatih. Bukan membawa nama sekolah.
Kepada awak media, Salah salah satu dari enam orang tua siswa, mereka masih menunggu sikap Kepsek setempat
menyelesaikan adanya miskomunikasi terkait pengajuan proposal beberapa waktu yang lalu , karena menyangkut nama baik sekolah.
Memang Kepsek SMAN 1 pernah menghubungi salah satu perwakilan orang tua siswa via telepon, lalu menyampaikan permintaan maaf atas terjadinya miskomunikasi tersebut
Selanjutnya, pihak sekolah menyatakan akan menemui perwakilan orang tua untuk duduk bersama menyelesaikan perihal itu. Namun sampai saat ini hal tersebut belum juga dilakukan.
“Beliau (Kepala Sekolah) mengatakan akan bersilaturahmi. Tapi sampai saat ini kepala sekolah belum menemui kami. Alasannya sedang ada bimtek di luar daerah,” kata salah satu orang tua siswa yang mengaku dihubungi Haryono pada 1 April 2022 malam.
Menurutnya, ada kejanggalan yang terjadi. Di mana, sepengetahuan dia, bimtek yang diikuti Kepsek dilaksanakan dari tanggal 5 sampai 8 April 2022 tersebut
“Tapi kok Pak Haryono mengatakan tentang urusan Waka Kesiswaan bernama pak Agus, serta staf yang menangani tentang proposal tersebut bernama pak Norman, itu urusan saya yang membina dan menasihati kata haryono via telpon terhadap orang tua siswa,”ujarnya.
Pihaknya menilai agak janggal Bimtek yang
dilaksanakan dari tgl 5 sampai 8 april 2022 tersebut.
” kok Pak Haryono sudah berada di Semarang sejak tanggal 1 april
Lalu pada tanggal 02 april , dia mengutus sejumlah seseorang ( bukan dari pihak sekolah) tuk menemui pelatih taekwondo/ sebelum untuk bernegosiasi supaya masalah ini dingin dan lomba kejuaraan ini bisa atas nama sekolah, tapi pelatih menjawab sudah tidak bisa lagi karena pelaksanaan lomba sudah dilaksanakan pengambilan video tgl 30 dan 31 maret 2022 lalu, selain itu para siswa mengikuti kejuaraan ini atas biaya pribadi masing-masing,”jelasnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Kebijkan Publik (Lapak) Lampung Nova Handara mengatakan yang jadi Pertanyaan kita semua ada yang nama Dana Bos (Bantuan Profesional Sekolah ) pasti diangarkan yang nama untuk kegiatan Estrakurikuler.
” pertanyan kita semua berapa besar dana Bos untuk kegiatan sekolah dan berapa besar serapan untuk dana Kegiatan Ekstrakurkuler ini menjadi Ironis Siswa yang berprestasi terkesan tidak didukung oleh pihak sekolah alasan miskomonikasi, kenapa jauh hari tidak dicarikan jalan keluarnya jangan sudah ramai baru ada tindakan,”jelasnya
Oleh Sebab itu pihaknya akan melaporkan persolan tersebut ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung serta Inspektorat Provinsi Lampung supaya persolan tersebut terang benderang .
Terpisah, Kepala Sekolah SMAN 1 Terbanggi Besar Bapak Haryono tidak jawaban sama sekali melalui WhatApp.
Wakil Kepala Sekolah, Agus mengatakan hanya menjalankan sesuai perintah kepala sekolah dan bendahara. kalau masalah dana Esktrakurikuler bukan wewenang dia.
“Itu wewenang Kepala Sekolah,”ungkapnya.(Tm)