Home / Bandar Lampung

Sabtu, 29 Januari 2022 - 20:26 WIB

Puskesmas Kampung Sawah Diduga Asal-asalan Tetapkan Status Covid 19 Pada Pasien

 

Bandar Lampung-Sekelumit ungkapan kekesalan Ketua DPK Partai Prima Kota Bandar Lampung (Balam) Andri Arifin, saat menceritakan kepada journalist Berjayanews.com, ihwal, keluarga serta keponakannya, dinyatakan terkena Covid 19. Jumat (28/1/2022)

Awalnya, Andri seakan tak percaya. Mendapati kabar buruk. Istri, Kakak ipar serta keponakkannya dinyatakan terinfeksi Covid 19 oleh UPT Puskemas Kampung Sawah, kota Balam.

“Mulanya, saya sempat terkejut. Apalagi, saat istri saya menceritakan. Pada Kamis (27/1/2022) siang, diri serta kakak iparnya, cek di Puskemas Kampung Sawah, dinyatakan status reaktif, terindikasi covid 19. Lalu, istrinya pun menunjukan pesan Whatsapp terbaru. Pesan dari yang dikirimkan dari nomor Handphone salah seorang pegawai Puskesmas. Berisi, jika keponakannya, ARD, juga kena dampak Covid 19” ulas Andri.

Namun, Andri justru mencium keanehan. Terutama diproses pemeriksaan terhadap keponakannya, ARD (12).

Sebab, di Kamis (27/1) siang, keponakkannya baru dilakukan pemeriksaan kesehatan

Sontak dihari yang sama, Kepala UPT Puskemas, dr. Intan Kusuma Dewi, bisa langsung mengeluarkan Surat Keterangan dengan No. 440/77/III.02/00/I/2022. yang isinya berupa, pemberitahuan kepada pihak sekolah. Bahwa, ARD harus jalani Isolasi Mandiri. ditetapkan sejak tanggal 27 Januari 2022 s/d selesai.

“Baru saja ARD periksa kesehatannya. Dan, dihari yang sama, ternyata pihak Puskemas, langsung berkirim Surat Keterangan kesekolah ARD. Dan menyatakan, mulai tanggal 27 Januari 2022 s/d selesai, ARD harus jalani Isolasi Mandiri dirumah” ucap Andri.

Baca Juga  Anggaran Pengamanan Aset Kota Baru Rp 500 Juta Diduga 'Menguap'

Andri bertanya-tanya, disiang hari, baru saja ARD lakukan pemeriksaan kesehatan. Kemudian, Puskesmas bisa langsung kirim kabar ke sekolah dan nyatakan, ARD harus jalani Isolasi Mandiri akibat Covid 19.

Anehnya, papar Andri, kabar pihak keluarganya, baru diberi kepastian, ARD terkena Covid 19 ataw tidak, kurang lebih pukul 21.27 Wib malam hari. jelas anehkan” tanya Andri.

Keganjilan lainnya menurut Andri, dihari yang sama, Kamis (27/1/2022), ARD juga harus lakukan suntik vaksin yang ke- 2 di Puskesmas Kedaton.

Membuat Andri kembali bertanya-tanya. Karena, jika kondisi ARD dinyatakan positif covid 19, Mengapa tubuh ARD tetap harus disuntik vaksin. Hingga, kian membuat Andri tambah kesal. Sebab, tindakkan yang dilakukan Puskemas Kampung Sawah, terkesan dipaksakan. Andri menilai, tidak memikirkan dampak keselamatan bagi jiwa keponakkannya.

Mendapati kejanggalan tersebut, keesokkan harinya, Jumat (28/1), kurang lebih pukul 09.00 Wib, Andri ajak ARD, ke Klinik Azzura, yang beralamat jalan Gajah Mada No 59, Tanjungkarang Timur, Balam. Untuk memastika status Covid 19 yang diberikan Puskemas.

Dengan rogoh kocek senilai, 65 ribu rupiah. Sebagai biaya pemeriksaan, ternyata, tubuh ARD dinyatakan, Negatif dari Virus Covid 19.

“Kamis (27/1) pukul.21.27 Wib malam hari, istri saya pun lakukan komunikasi dengan nomor Handphone milik seorang petugas Puskesmas. Dalam kutipan percakapan yang berhasil discreenshot itu, justru, istri saya yang awali bertanya, mengenai kepastian status kesehatan ARD. Lalu, petugas itu menjawab, ‘Belum Keluar bu.Mungkin malam ini. Nti sy share kalo sdh dpt info dr d
Dinkes dari Labkesda’ papar petugasnya” ucap Andri

Baca Juga  Disdik Balam dan K3S Ditantang Buka-bukaan Terkait Pungli Rp 250 Ribu dan Papan Bunga Kegiatan Apeksi

Diwaktu yang bersamaan, petugas itu kembali kirim pesan jawaban, ‘Hasil ketiganya semuanya positif bu’. terangnya

Masih dikatakan Andri, jika Puskemas menyebut ARD positif kena Covid 19, Kenapa hasil testnya, justru berbeda dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan klinik Azzura yang dilakukan pada Jumat (28/1/2022). Padahal, test ulang itu, dilakukan selang beberapa jam dari test yang dilakukan Puskesmas” urai Andri sambil kernyitkan dahi.

Rupanya, penetapan sebagai penderita Covid 19, diketahui oleh pihak Kelurahan setempat.

Lurah Tanjung Agung, bersama tim Satgas Covid 19 Puskemas Kampung Sawah, kemudian mendatangi kediaman Andri untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan kesehatan yang sudah dilakukan sebelumnya.

Namun, ketika rombongan tim Satgas itu ditunjukan hasil terkini yang dilakukan oleh Klinik Azzura, dimana tertuang, ARD sudah lakukan hasil pemeriksaan laboratorium No:20220128017, hasilnya, Negatif. Spontan, wajah para Satgas tampak kebingungan.

“Yang pasti, saya sudah sampaikan kepada Lurah serta seluruh aparatur Satgas Covid Puskemas Kampung Sawah, yang datang kerumah saya, Jumat (28/1). Jika hasil test bagi pasien covid 19 yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Kampung Sawah, ternyata, diragukan kebenarannya. Sebab, hasil test Puskesmas, malah berbeda dengan hasil test klinik swasta” tegas Andri.

Baca Juga  Tudingan Oknum Kejati Terima Uang, Kasipenkum : Itu Tidak Benar

“Terus terang, akibat peristiwa ini, keluarga saya langsung merasa terbebani masalah. Karena, pernyataan sebagai penderita covid dan harus jalani Isolasi Mandiri didalam rumah, membuat kami dijauhi tetangga. Otomatis, keluarga saya merasa malu. Atas hasil yang dikeluarkan Puskemas” jelas Andri kesal.

Ditempat yang sama, ungkapan kekesalan pun dilontarkan M. Romli sebagai bapak ARD.

“Terus terang, saya sakit hati banget dengan cara petugas Puskemas. Ketika lakukan pemeriksaan terhadap anak saya. Setelah lalui tahapan test, anak saya tiba-tiba dibawa keruang WC Puskemas. Saat saya tanya, kenapa dibawa ke lokasi WC. Apa tidak disediakan ruang yang lebih baik lagi” ucap Romli, kembali mengingat kekesalan hatinya kepada petugas Puskemas.

“Akibat jengkel, saya bawa pergi aja putri saya. Daripada, hati saya jadi sakit. Melihat anak saya ditaruh didalam kamar mandi. Meskipun mereka berkata, ruang sterilisasi” tambah Romli kesal.

Guna konfirmasi kejadian, Wartawan menndatangi Puskemas yang beralamat jalan Arjuna No.14, Sawah Brebes, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Balam itu.

Saat tiba di Puskesmas, journalist seperti mendapati wajah penolakan dari petugas Puskesmas yang berjaga.

Apalagi, saat ditanya, tentang bagaimana perkembangan virus covid, dilingkungan warga sekitar Puskemas.

“Kami gak berhak untuk bicara. Terkait covid. Semuanya sudah diserahkan ke Dinkes Kota. Jadi, kalo mas mo tanya-tanya, ya langsung ke Dinas aja” kata seorang petugas laki-laki yang enggan sebutkan identitasnya. (SL)

Share :

Baca Juga

Bandar Lampung

DPRD Minta DLH Bandar Lampung Sigap Antisipasi Pohon Tumbang

Bandar Lampung

Pj. Gubernur Lampung Buka Pekan Kebudayaan Daerah 2024

Bandar Lampung

Wow, Banyak Anak Pejabat UIN Lampung Diduga Lolos Seleksi Dosen Tetap Bukan PNS

Bandar Lampung

Anggota DPRD Yuni Karnelis Ajak Semua Pihak Cegah Stunting

Bandar Lampung

DPRD Bandar Lampung Minta Akses Jalan Keluar Masuk Pasar TaminĀ  Dirapihkan

Bandar Lampung

Wakil Ketua DPRD Aep Saripudin Gelar PIP WK di Labuhan Ratu

Bandar Lampung

Karyawan PTPN I Regional 7 Antusias Ikut Donor Darah

Bandar Lampung

Anggota Dewan Bongkar Dugaan Korupsi Uang Makan Minum DPRD Lampung, Geram Siap Lapor APH