Bandar Lampung -Dinas Pendidikan (Disdik) Bandar Lampung dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Kota Bandar Lampung tampaknya ciut nyali saat ditantang untuk buka-bukaan terkait pungli uang dan sumbangan dan papan bunga untuk kegiatan APEKSI sebesar Rp250 ribu.
Sekretaris LSM Barisan Aliansi Lembaga Anti Korupsi (Balak) Lampung, Johan mengatakan sampai saat ini pihak Disdik belum juga merespon permintaan oknum guru yang diminta terbuka terkait kebenaran informasi dugaan Pungli tersebut.
“Padahal oknum guru tersebut ada buktinya, tinggal kejujuran dari pihak Disdik dan K3S saja yang diperlukan, agar masalah ini tidak bias dan melebar. Kalau memang tidak terbukti ya harusnya pihak Disdik tantang balik oknum guru tersebut, “ungkapnya, Senin (13/06/2022).
Sementara itu, sampai saat ini pihak Disdik Bandar Lampung masih bungkam terkait pihak oknum guru menantang untuk terbuka soal Pungli Apeksi itu.
Seperti Kepala Disdikbud Kota Bandar Lampung Eka Afriana maupun Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud kota Bandar Lampung, Mega Puri juga enggan menjawab saat dihubungi melalui telepon dan pesan whatsapp.
Sebelumnya diberitakan, salah satu narasumber yang minta namannya dirahasiakan menantang Disdik dan K3S SD Bandar Lampung buka-bukaan terkait pesan yang disebar via WhatsApp agar mengeluarkan uang Rp250 ribu untuk membeli papan bunga.
“Dalam pesan tersebut, pihak sekolah dipaksa menyetorkan uang Rp250 ribu kok. Saya ada bukti pesan nya. Kalau disdik dan K3S mengelak kami siap buka-bukaan di kejaksaan,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
DIkatakannya, jika pihak Disdik dan K3S menyangkal pemberitaan tersebut, maka pihaknya siap akan membukanya ke publik terkait perintah oknum disdik ke sekolah yang disampaikan melalui WhatsApp tersebut.
Dalam pemberitaan media online baru-baru ini l Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandar Lampung “memaksa” sekolah memberikan sumbangan Rp250 ribu per sekolah, ditambah papan bunga ucapan.(Nd)