Bandar Lampung-SK seorang wartawan media harian di Lampung mendapat perlakuan tidak menyenangkan seusai menanyakan program sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serta Bantuan Penebalan Program Sembako/Subsidi Minyak Goreng di daerah Desa Sabah Balau Kabupaten Lampung Selatan.
Dari informasi yang diperoleh awak wartawan, Sks sempat mendapat intimidasi dari oknum kades Sabah balau berinisial Pj dan sampai diajak berkelahi oknum Supplier BNPT dari CV Bj berinisia An.
“Kita sangat menyayangkan aksi keributan dan intimidasi dari oknum Kades Sabah Balau dan Oknum Supplier terhadap wartawan harian, ” ujar Ketua LSM Tonny Bakrie kepada awak media, Kamis 21 April 2022.
Padahal kata Tonny kehadiran wartawan tersebut ingin membongkar dugaan karut-marut pada program BNPT di Desa Sabah Balau yang diduga banyak indikasi menyimpang dan tidak sesuai aturan karena ada penekanan dan pengkondisian.
“Kami menilai apa yang dilakukan wartawan itu sudah benar, karena tim kami dilapangan menemukan indikasi gak beres soal BNPT ini. Banyak KPM (keluarga penerima manfaat ) dipaksa membelanjakan uang yang mereka terima kepada penyuplai di wilayah. Artinya ini dikondisikan, dan tidak sesuai aturan,” tegas Tonny Bakrie.
Pasalnya kata dia, warga penerima bantuan dengan total Rp 500 ribu. Namun ada dugaan kuat uang bantuan tersebut diarahkan dan dikondisikan dibelanjakan kepada sebuah perusahaan supplier dengan cara paksaan dan intimidasi.
“Sangat miris dari Rp 500 itu Rp 200 ribu dikembalikan ke warga sedangkan Rp 300 ribu wajib dibelikan sembako dan ada yang dapat minyak mereka Domus 900 Ml. Rp 300 itu dapat beras, telor minyak, kacang ijo, kentang buah pir dua buah,” ungkap Tony didampingi anggota tim Ayub
Untuk itu Tonny meminta pihak kecamatan dinas terkait serta kementerian sosial serta pihak kepolisan turun melakukan pengawasaan melekat agar kedepan pelaksanaan Program BNPT di Desa Sabah Balau Kecamatan Tanjung Bintang benar-benar berjalan sesuai aturan dan tidak ada pengkondisian serta intimdiasi terhadap KPMnya.
“Ayok kita awasi bersama program BNPT ini karena patut diduga kuat program ini banyak menyimpang dan banyak oknum kades-kades yang menerima fee dari supplier dan ini harus diberantas,” tandasnya
Sampai berita ini diturunkan pihak kepala desa Sabah Balau Pujianto masih dikonfirmasi untuk diminta tanggapannya, termasuk An dari CV Bj yang menjadi supplier semabko di desa Sabah Balau. (Tm)